Jumat, 29 Juni 2012

Asuhan Intranatal Di Komunitas


PENDAHULUAN
Dengan memberikan asuhan intranatal yang tepat dan sesuai dengan standar, diharapkan dapat menurunkan angka kematian ibu dan bayi
Pendekatan yang membutuhkan kemampuan analisis yang berhubungan dengan aspek sosial, nilai-nilai dan budaya setempat

TUJUAN
 
1.Memastikan persalinan yang telah direncanakan
2.Memastikan persiapan persalinan bersih, aman, dan dalam suasana yang menyenangkan
 
3.Mempersiapkan transportasi, serta biaya rujukan apabila diperlukan

SYARAT PERSALINAN DI RUMAH
1.Adanya bidan terlatih untuk menolong persalinan
2.Bidan menjelaskan seluruh proses persalinan dan kemungkinan komplikasi
3.Bidan dipanggil bila ibu mulai kontraksi atau air ketuban pecah
3.Tersedianya ruangan hangat, bersih dan sehat
4.Ibu mempunyai KMS ibu hamil dan kartu KIA
5.Tersedianya sistem rujukan untuk penanganan kegawatdaruratan obs
6.Adanya kesepakatan antara bidan dan ibu/keluarga
7.Tersedianya alat transportasi
8.Tersedianya peralatan yang lengkap dan berfungsi
 

PERSIAPAN RUMAH DAN LINGKUNGAN
a.Situasi dan Kondisi
Situasi dan kondisi yang harus diketahui oleh keluarga, yaitu :
 
a)Rumah cukup aman dan hangat
b)Tersedia ruangan untuk proses persalinan
c)Tersedia air mengalir
d)Terjamin kebersihannya
e)Tersedia sarana media komunikasi

b.Rumah
Tugas bidan adalah mengecek rumah sebelum usia kehamilan 37 minggu dan syarat rumah diantaranya :
a)Ruangan sebaiknya cukup luas
b)Adanya penerangan yang cukup
c)Tempat nyaman
d)Tempat tidur yang layak untuk proses persalinan

PERSIAPAN PERALATAN
Perlengkapan yang harus disiapkan oleh keluarga untuk melakukan persalinan di rumah :
 
1.Persiapan untuk pertolongan persalinan
- Waskom
 
- Sabun cuci
- Handuk kering dan bersih
- Selimut
- Pakaian ganti
 
- Pembalut
 
- Kain pel
- Lampu
 
2. Persiapan Untuk Bayi
- Handuk Bayi
- Tempat Tidur Bayi
- Botol air panas untuk menghangatkan alas
- Pakaian bayi
- Selimut bayi

PERSIAPAN KELUARGA
Keluarga telah mengambil keputusan bahwa persalinan dilakukan dirumah dan bersedia/mampu memberikan dukungan yang diperlukan
Kegiatan rumah tangga secara rinci untuk membentuk jaringan kerja

MANAJEMEN ASUHAN INTRANATAL
Asuhan intranatal yang diberikan harus baik dan benar sesuai dengan standar, sehingga dapat membantu menurunkan angka kematian atau kesakitan ibu dan bayi
 

INTRANATAL DI RUMAH
1.Asuhan Persalinan Kala I
Bertujuan untuk memberikan pelayanan kebidanan yang memadai dalam pertolongan persalinan yang bersih dan aman
Bidan perlu mengingat konsep tentang konsep sayang ibu, rujuk bila partograf melewati garis waspada atau ada kejadian penting lainnya
 

2.Asuhan Persalinan Kala II
Bertujuan memastikan proses persalinan aman, baik untuk ibu maupun bayi
Bidan dapat mengambil keputusan sesegera mungkin apabila diperlukan rujukan

3.Asuhan Persalinan Kala III
Bidan sebagai tenaga penolong harus terlatih dan terampil dalam melakukan manajemen aktif kala III
 
Hal penting dalam asuhan persalinan kala III adalah mencegah kejadian perdarahan, karena penyebab salah satu kematian pada ibu.

4.Asuhan Persalinan Kala IV
Asuhan persalinan yang mencakup pada pengawasan satu sampai dua jam setelah plasenta lahir.
Pengawasan/observasi ketat dilakukan pada hal-hal yang menjadi perhatian pada asuhan persalinan kala IV.
 


KEGAWATDARURATAN PERSALINAN
a.Jangan menunda untuk melakukan rujukan
b.Mengenali maslah dan memberikan instruksi yang tepat
c.Selama proses merujuk dan menunggu tindakan selanjutnya lakukan pendampingan secara terus menerus
d.Lakukan observasi Vital Sing secara ketat
e.Rujuk segera bila terjadi Fetal Distress
f.Apabila memungkinkan, minta bantuan teman untuk mencatat riwayat kasus dengan singkat..

Perawatan bayi baru lahir


Merawat bayi, apalagi bayi yang baru lahir merupakan hal yang  belum tentu mudah dilakukan oleh setiap ibu

Untuk diketahui, ada 8 perawatan yang perlu dilakukan ibu pada bayinya yang baru lahir :

1. Perawatan Mata
Kedua mata dibersihkan dengan kapas bersih yang sudah dibasahi dengan air matang. Jangan lupa perhatikan kedua mata bayi yang baru lahir, apakah ada tanda-tanda infeksi mata. Mata yang terinfeksi akan banyak kotoran, putih mata biasanya merah dan kelopak mata membengkak. Apabila ada tanda-tanda tersebut konsultasikan dengan tenaga medis terdekat.

2. Perawatan Wajah
Agar bayi terhindar dari infeksi kulit maka kulit wajahpun harus dijaga kebersihannya dengan cara kulit wajah di seka dengan air matang.

3. Perawatan Mulut
Bila pada mulut, bibir, atau lidah bayi tampak seperti bekas susu yang tebal dan sulit dibersihkan, maka bayi tersebut kena jamur mulut. Apabila ada tanda-tanda tersebut, konsultasikan dengan tenaga medis atau bidan terdekat.
4. Perawatan kulit Bayi
Pada lipatan-lipatan kulit harus senantiasa di jaga agar senantiasa kering, kulit yang lembab akan mudah terkena infeksi. Apabila bayi BAK atau BAB bersihkan dengan air hangat, kemudian dilap sampe kering dengan kain bersih yang halus.

5. Perawatan Tali Pusat
Tali pusat harus senantiasa kering dan tidak berbau, Apabila tali pusat terinfeksi maka akan basah berbau dan merah meradang, bayi akan menangis bila tali pusatnya tersentuh, Perawatan tali pusat yang baik dan benar akan menghindarkan bayi dari penyakit tetanus dan radang selaput otak. Tali pusat yang sehat rata-rata akan terlepas/puput setelah bayi berumur 6-7 hari.

6. Imunisasi dan Vitamin K1
Pastikan bahwa bayi anda sudah mendapatkan suntikan vitamin K 1dan Imunisasi Hb 0 sebelum bayi di bawa pulang dari tempat bersalin.

7. Pemakaian Popok
Ganti popok bayi setiap kali basah oleh air kencing dan tinja. Bersihkan bagian bokong bayi dengan air bersih dan keringkan. Perawatan ini dilakukan untuk mencegah infeksi kulit atau kulit lecet.

8. Memandikan Bayi
Mandikan bayi di ruangan yang cukup hangat dan tak banyak angin. Mandikan bayi 2x sehari dengan mengunakan air bersih dan sabun bayi. Sabun mandi orang dewasa tak boleh dipakai oleh kulit bayi.

Berikut ini adalah hal-hal yang banyak menjadi permasalahan para ibu dalam menghadapi bayinya yang baru dilahirkan :

1.    Apa yang harus dilakukan apabila kulit bayi menjadi kuning?
Bayi cukup bulan terkadang kuning kulitnya dalam hari ke 2-3, hal ini tidak berbahaya karena biasanya akan menghilang dalam waktu 1 minggu. Jemurlah bayi pada pagi hari sebelum jam 10.00 pagi selama 15-30 menit. Hal ini akan mempercepat hilangnya warna kuning pada bayi. Bila kuning timbul dalam 24 jam setelah lahir atau berlangsung
lebih dari 1 minggu, segera bawa ke Puskesmas atau dokter.

2.    Kapan tali pusat akan lepas? Bagaimana cara merawat tali pusat yang benar?
Ada tali pusat yang lepas dalam waktu 5 hari, 7 hari, bahkan dua minggu. Perawatannya sangat sederhana. Keringkan dan bersihkan dengan alkohol 70 persen. Biarkan dalam keadaan terbuka, sebenarnya tak perlu dibungkus-bungkus, kecuali infeksi. Jadi, jangan dipakaikan bedak, abu gosok atau diberi kunyahan sirih dan sebagainya. Nanti malah jadi tetanus dan sarang kuman.
Penggunaan antiseptik pun tak lagi dianjurkan, karena ada kandungan yodium. Kalau pemberiannya berlebihan menyebabkan gangguan terhadap pertumbuhan gondoknya. Pemakaian alkohol pun hanya digunakan sesudah mandi pagi dan sore.

3.    Apakah bayi perlu diberi bedak?
Sebetulnya di Indonesia tak perlu penggunaan bedak, baby oil, baby lotion , dan segala macam. Sebab, tingkat kelembabannya tinggi, hingga permukaan kulit tak pernah kering. Praktek lain yang salah tentang bedak yaitu digunakan untuk membersihkan bekas kencing atau daerah-daerah yang basah karena keringat. Padahal, campuran bedak dan keringat adalah media yang baik untuk tumbuhnya kuman. Sementara permukaan kulit sendiri sudah penuh kuman. Itu sebab, bila tak mandi, terjadi pembusukan oleh bakteri yang ada di permukaan kulit. Apalagi di lipatan-lipatan seperti leher, selangkangan, yang lebih cepat terjadi pembusukan.
Memang tak menyebabkan kematian, tapi banyak beruntusan, dan kadang ada nanah-nanah kecil di lipatan seperti leher. Solusinya, bayi dimandikan. Jangan pakai air panas, kecuali di daerah yang dingin sekali. Pakailah sabun bayi atau sabun khusus, selain untuk membersihkan juga menghambat tumbuhnya koloni kuman.
4.    Bagaimana mengatasi bayi kembung? Perlukah pemakaian minyak telon?
Jika bayi kembung, sebaiknya bayi ditelungkupkan/ditengkurapkan. Kalau banyak angin di perutnya, akan keluar kentut. Sebab, dengan ditelungkupkan, gas di perut akan mencari tempat yang lebih tinggi untuk kemudian keluar. Pemakaian minyak telon jika berdasarkan keyakinan ibu tak apa-apa, maka silakan saja. Tetapi tidak dianjurkan. Untuk diketahui, minyak telon dapat menyebabkan kulit kemerahan pada bayi yang alergi.

5.    Berapa kali bayi buang air besar dalam sehari?
Bila bayi minum ASI, BAB-nya bisa mencapai 12-15 kali dalam sehari. Bahkan, kadang sambil menyusu pun ia bisa BAB, karena enzim pencernaannya belum bekerja dengan baik, gerakan peristaltik ususnya bekerja terus dan lebih hebat, hingga waktu menyusu dia bias langsung BAB otomatis secara. Dengan berjalannya waktu, enzimnya akan semakin sempurna, ASI-nya makin bisa ditahan untuk diserap dulu dan sisanya baru dibuang. Jadi, bayi yang sering BAB bukan berarti mencret, mau pintar atau ngenteng-ngentengin badan seperti banyak anggapan yang tumbuh di masyarakat.

Bayi Kuning


Bayi kuning merupakan kondisi yang sering ditemukan pada bayi baru lahir, warna kulit menjadi kuning, bagian putih dari bola mata juga menjadi kuning. Hal ini disebabkan oleh tingginya kadar bilirubin dalam darah. Secara normal, bilirubin diproduksi dari hasil pemecahan sel darah merah kemudian masuk ke dalam hati dan dieksresikan sebagai zat empedu melalui usus halus.
Bayi kuning terjadi karena kadar bilirubin meningkat lebih cepat daripada kemampuan hati bayi untuk memecahkan dan membuangnya melalui empedu.
Hal ini dapat terjadi karena :
-    Bayi baru lahir menghasilkan bilirubin lebih banyak daripada orang dewasa.
-    Organ hati pada bayi baru lahir masih dalam perkembangan sehingga kemampuannya masih belum memadai untuk membuang bilirubin dari dalam darah.
-    Terlalu besar jumlah bilirubin yang diserap kembali dari usus halus sebelum bayi sempat mengeluarkannya sebagai feses.
Kadar bilirubin yang tinggi, di atas 25mg, dapat menyebabkan ketulian, cerebral palsy atau bentuk lain dari kerusakan otak. Pada kondisi khusus, bayi kuning dapat mengindikasikan adanya kondisi lain seperti infeksi atau masalah tiroid. American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan agar semua bayi baru lahir harus diperiksa kadar bilirubinnya selama beberapa hari setelah dilahirkan.
Tipe-tipe bayi kuning secara umum adalah :
-    Bayi kuning normal : terjadi pada sebagian besar bayi baru lahir, disebabkan organ hati yang belum matang yang mengakibatkan proses pemecahan bilirubin menjadi lebih lambat. Umumnya muncul pada usia bayi 2-4 hari dan kemudian hilang setelah 1-2 minggu.
-    Bayi kuning karena prematur : umumnya terjadi pada bayi yang dilahirkan prematur karena organ hati mereka masih belum matang bahkan bila dibandingkan dengan bayi normal. Perlu perlakuan khusus untuk mencegah komplikasi.
-    Bayi kuning pada bayi ASI : warna kuning muncul karena bayi tidak mendapatkan cukup ASI karena kesulitan pada saat pemberian ASI atau karena ASI belum diproduksi cukup banyak di payudara ibu.
-    Bayi kuning karena ASI : pada 1-2% bayi yang diberikan ASI, warna kuning dapat terjadi karena suatu bahan yang terdapat dalam ASI yang menyebabkan bilirubin bayi meningkat. Gejala ini akan muncul pada saat bayi berusia 3 – 5 hari dan kemudian berkurang secara lambat sampai bayi berusia 3 – 12 minggu.
-    Inkompatibilitas golongan darah (Rh atau masalah ABO) : jika bayi memiliki golongan darah yang berbeda dengan ibunya, tubuh ibu memproduksi antibodi yang menghancurkan sel darah merah bayi. Hal ini mengakibatkan kadar bilirubin yang meningkat pada bayi. Hal ini terjadi pada hari pertama kelahiran. Masalah Rh dapat menyebabkan bayi kuning yang lebih parah tetapi saat ini hal tersebut dapat dicegah dengan menyuntikkan Rh Immune Globulin pada ibu selama 72 jam setelah melahirkan untuk mencegah pembentukan antibodi tersebut.
Gejala dan Diagnosis
Bayi kuning umumnya muncul pada hari ke-2 atau ke-3 setelah kelahiran. Berawal dari kepala dan kemudian menjalar ke kaki. Warna kuning biasanya terlihat pertama pada wajah kemudian dada dan perut, dan akhirnya di kaki.
Segera kontak dokter anda jika terjadi kondisi sebagai berikut :
-    Bayi terlihat kuning pada hari pertama
-    Warna kuning tersebut menyebar dan semakin jelas
-    Bayi demam lebih dari 37.8°C (suhu rectal)
-    Bayi  terlihat sakit
-    Bayi  tidak mendapatkan asupan makanan dengan baik
-    Bayi cenderung tidur lebih banyak dari biasanya
Terapi/Pengobatan
-    Pada level ringan, setelah 1-2 minggu bayi akan mengatasi masalah ini dengan sendirinya
-    Pada level berat, perlu dilakukan terapi sinar
-    Tingkatkan frekuensi ASI atau tambahkan susu formula jika perlu untuk membantu bayi mengeluarkan bilirubinnya melalui feses
-    Pada kasus khusus, pergantian darah mungkin dibutuhkan untuk memberikan darah segar kepada bayi
-    Jika bayi anda menjadi kuning karena ASI, dokter mungkin meminta anda untuk menghentikan pemberian ASI untuk sementara. Jika ini terjadi, anda dapat memompa ASI anda sehingga anda tetap memproduksi ASI dan dapat mulai memberi ASI kembali ketika kondisi bayi sudah membaik.
-    Jika kadar bilirubin sangat tinggi, bayi anda mungkin harus dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan terapi lebih lanjut. Ketika kadar bilirubin sudah turun, terapi dihentikan. Jarang sekali terapi untuk bayi kuning perlu diulang.

Gejala Menstruasi Pada Wanita


Menstruasi adalah peristiwa pendarahan secara periodik dan siklik (bulanan) dari rahim disertai pelepasan selaput lendir rahim (endometrium) melalui vagina pada wanita yang seksual dewasa.
Setiap wanita sehat yang tidak sedang hamil dan belum menopause akan mendapat haid setiap bulannya. Dalam keadaan normal, lamanya haid berkisar antara 3-7 hari dan rata-rata berulang setiap 28 hari.
Rasa nyeri ketika menstruasi merupakan keluhan ginekologi yang paling umum dan banyak dialami oleh wanita. Penyebabnya tidak diketahui dengan pasti, namun beberapa faktor dapat mempengaruhi yaitu ketidakseimbangan hormon dan faktor psikologis.
Rasa nyeri tersebut dapat merupakan gangguan primer atau merupakan gangguan sekunder dari berbagai jenis penyakit.
Nyeri haid yang disebabkan gangguan primer cukup sering terjadi, biasanya timbul setelah dimulainya menstruasi pertama dan sering kali hilang setelah hamil atau dengan meningkatnya umur wanita.
Kemungkinan penyebabnya merupakan hasil dari peningkatan sekresi hormon prostaglandin yang menyebabkan peningkatan kontraksi uterus, Jenis sakit haid ini banyak menyerang remaja dan berlangsung sampai dewasa.
Nyeri saat menstruasi yang disebabkan oleh gangguan sekunder biasanya terjadi pada wanita yang lebih tua, yang sebelumnya tidak mengalami nyeri. Biasanya rasa sakit tersebut berhubungan dengan gangguan ginekologis seperti endometriosis, penyempitan serviks, malposisi uterus, penyakit radang panggul, dan tumor dari rongga panggul.
Oleh karena itu, jika Anda ingin mengatasinya, maka harus diketahui secara pasti apa penyebabnya, sehingga dapat diambil langkah-langkah medis yang tepat.
Gejala-gejala nyeri haid di antaranya yaitu :
  1. Rasa sakit datang secara tidak teratur, tajam dan kram di bagian bawah perut yang biasanya menyebar ke bagian belakang, terus ke kaki, pangkal paha dan vulva (bagian luar alat kelamin wanita).
  2. Rasa sakit menstruasi diikuti dengan premenstruasi sindrom yaitu sekumpulan gejala bervariasi yang muncul antara 7 hingga 14 hari sebelum masa haid dimulai dan biasanya berhenti saat haid mulai. Gejala-gejala tersebut meliputi tingkah laku seperti kegelisahan, depresi, ritabilitas/sensitif, lekas marah, gangguan tidur, kelelahan, lemah, mengidam makanan dan kadang-kadang perubahan suasana hati yang sangat cepat.
  3. Keluhan fisik seperti payudara terasa sakit atau membengkak, perut  kembung atau sakit, sakit kepala, sakit sendi, sakit punggung, mual, muntah, diare atau sembelit, dan masalah kulit seperti jerawat.
Untuk mengurangi rasa sakit saat menstruasi karena gangguan primer, dapat mengunakan obat penghilang rasa sakit (analgetik) seperti aspirin, atau dengan pemberian hormon antiprostaglandin untuk mengurangi kekuatan kontraksi uterus. Meski demikian, pemberian hormon antiprostaglandin tersebut harus hati-hati terutama pada wanita yang ingin hamil.

Tahapan Pubertas Wanita (Tanner)

Pubertas pada wanita menurut Tanner dibagi menjadi 5 tahap. Tahap ini berdasarkan tanda yang dapat diamati dari perubahan pada payudara dan pada rambut pubis/aksila. Walaupun biasanya bersesuaian, kedua hal tersebut harus dinilai perkembanganya secara terpisah. Tahap P1: tahap prepubertal, belum ada perubahan payudara dan pertumbuhan rambut di pubis. Tahap P2: mulai munculnya tonjolan areolar, mulai ada rambut halus pubis dan ketiak. Tahap P3: jaringan payudara teraba dan aerola semakin besar, rambut pubis dan ketiak berwarna lebih gelap. Tahap P4: Payudara dan aerola semakin mendekati ukuran dewasa. Tahap P5: Payudara dan aerola seperti wanita dewasa. Rambut pubis menyebar sampai paha.
 

Perubahan Hormonal
Terjadi peningkatan pada kadar hormon androgen (jenis dehidroepiandrostenesdion, DHEAS) yang disekresi oleh kelenjar adrenal beberapa waktu sebelum pubertas (adrenarche). Pubertas ditandai oleh aktifnya aksis hipothalamus-hipofisis-ovarium pada usia sekitar 10 tahun, dengan pencetus yang sampai sekarang masih terus di teliti. Hipothalamus memproduksi gonadotropin releasing hormon yang menstimulasi hipofisis anterior (yang tiba-tiba responsif) menghasilkan hormon gonadotropin (FSH dan LH). Hormon FSH dan LH selanjutnya mempengaruhi ovarium dan mampu mneghasilkan hormon estrogen dan progesteron.
 

Menarche 
Aktifnya aksis hipothalamus-hipofisis-ovarium menyebabkan timbulnya menstruasi pertama kali yang disebut dengan istilah menarche. Siklus menstruasi masih belum teratur karena belum matangnya ovarium. Ovulasi juga belum terjadi sehingga menstruasi yang terjadi adalah siklus menstruasi anovulatorik (tidak ada proses pelepasan ovum). Baru setelah 1-2 tahun ovarium matang dan mulai tercapai keteraturan mekanisme sekresi dan umpan balik hormon-hormon yang terlibat dalam siklus menstruasi (FSH, LH, estrogen dan progesteron).

PELAYANAN KB DENGAN METODE SUHU BASAL


BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
Sebelum tahun 1967 masalah kependudukan belum mendapat perhatian yang sewajarnya dari pemerintah karena menganut paham bahwa jumlah penduduk yang besar merupakan potensi yang besar untuk menggali dan mengolah sumber kekayaan alam Indonesia
Paradigma baru program KB Nasional telah dirubah visinya dari mewujudkan norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera (NKKBS) menjadi keluarga berkualitas tahun 2010. Yaitu keluarga yang sejahtera, sehat, maju madiri, memiliki jumlah anak yang ideal, berwawasan kedepan, bertanggung jawab, harmonis, dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
Misi program KB sangat menekankan pentingnya upaya menghormati hak-hak reproduksi, sebagai upaya integral dalam meningkatkan kualitas keluarga

1.2    Tujuan
-          Dapat mengetahui tentang pengertian kontrasepsi metode suhu basal khususnya bagi pembuat dan umumnya bagi pembaca
-          Mengetahui keuntungan dari metode suhu basal
-          Dapat mengetahui cara kerja dari metode suhu basal
-          Mengetahui tentang penggunaan pemasangan metode suhu basal
-          Dan mengetahui kapan waktu mulai menggunakan metode suhu basal

BAB II
PEMBAHASAN

2.1    Pengertian
Suhu basal yaitu suhu yang diukur diwaktu pagi. Segera sesudah bangun tidur dan sebelum melakukan aktivitas apa-apa.
Cara ini merupakan cara aman dengan suhu basal badan, menjelang ovulasi suhu basal badan akan turun kurang lebih 24 jam sesudah ovulasi suhu basal badan akan naik lagi sampai lebih tinggi dari suhu sebelum ovulasi. Fenomena ini dapat digunakan untuk menentukan saat ovulasi
Dengan kurva basal dapat ditentukan :
-          Apakah siklus ovulatoar
-          Pada hari keberapa terjadi ovulasi
-          Hari-hari mana yang subur dan tidak subur
-          Apakah terjadi kehamilan
Penggunaan suhu basal badan adan menentukan masa aman seperti meninggikan daya guna pantang berkala. Cuma beberapa keadaan seprti infeksi, ketegangan dan waktu tidur tidak teratur dapat pula meninggikan sampai terlihat suhu tetap tinggi 3 pagi berturut-turut
Panjang siklus haid yang teratur ialah 28-30 hari, dengan mengenal tanda-tanda premenstrual, maka saat ovulasi dapat diperkirakan

2.2    Profil
•         Ibu harus belajar mengetahui kapan masa suburnya berlangsung
•         Efektif bila dipakai dengan tertib
•         Tidak ada efek samping
Pasangan dengan sukarela menghindari senggama pada masa subur ibu (ketika ibu tersebut dapat menjadi hamil), atau senggama pada masa subur untuk mencapai kehamilan. Metode keluarga berencana alamiah berdasarkan kesadaran penuh dari siklus reproduksi ibu tersebut


2.3    Cara Kerja Metode Suhu Basal
  Metode lender serviks atau lebih dikenal sebagai metode Ovulasi Billings / MOB atau metode dua hari mukosa serviks dan metode simtomtermal adalah yang paling berkala efektif
  Cara yang kurang efektif misalnya system kalender atau pantang berkala dan metode suhu basal yang sudah tidak diajarkan lagi oleh pengajar KB4. Hal ini disebabkan oleh kegagalan yang cukup tinggi (>20%) dan waktu pantang yang lebih lama. Cara lain yang lebih efektif dan masa pantang lebih singkat

Mekanisme Kerja
  Untuk Kontrasepsi
Senggama dihindari pada masa subur yaitu pada fase siklus menstruasi dimasa kemungkinan terjadi konsepsi / kehamilan
  Untuk konsepsi / mencapai kehamilan
Senggama direncanakan pada masa subur yaitu dekat dengan pertengahan siklus (biasanya pada hari ke 10-15), atau terdapat tanda-tanda adanya kesuburan, ketika kemungkinan besar terjadinya kontrasepsi

2.4    Keuntungan Kontrasepsi dan Non-Kontrasepsi
  Kontrasepsi
•         Dapat digunakan untuk menghindari atau mencapai kehamilan
•         Tidak ada resiko kesehatan yang berhubungan dengan kontrasepsi
•         Tidak ada efek samping sistemik
•         Murah atau tanpa biaya
  Non-Kontrasepsi
•         Meningkatkan keterlibatan suami dalam keluarga berencana
•         Menambah pengetahuan tentang system reproduksi oleh suami dan istri
•         Memungkinkan mengeratkan relasi / hubungan melalui peningkatan komunikasi antara suami istri / pasangan

2.5    Keterbatasan
•         Sebagai kontraseptif sedang (9-20 kehamilan per 100 perempuan selama tahun pertama pemakaian). Catatan untuk metode ovulasi billings bila aturan ditaati kegagalan 0% (kegagalam metode / method Failure dan 0,3% kegagalan pemakai / user’s failure, yaitu pasangan dengan sengaja atau tanpa sengaja melanggar aturan untuk mencegah kehamilan)
•         Keefektifan tergantung dari kemauan dan disiplin pasangan untuk mengikuti instruksi
•         Pelatih dan guru KBA harus mampu membantu ibu mengenali masa suburnya, memotivasi pasangan untuk menaati aturan jika ingin menghindari kehamilan dan menyediakan alat bantu jika diperlukan ; misalnya buku catatan khusus, thermometer (oral atau suhu basal)
•         Perlu pantang selama masa subur untuk menghindari kehamilan
•         Perlu pencatatan setiap hari
•         Infeksi vagina membuat lender serviks sulit dinilai
•         Termometer basal diperlukan untuk metode tertentu
•         Tidak terlindung dari IMS termasuk HBV (Virus Hepatitis B) dan HIV/AIDS
 
2.6    Waktu Mulai Pakai Aturan Perubahan Suhu
1. Ukur suhu ibu pada waktu yang hampir sama setiap pagi (sebelum bangkit dari tempat tidur) dan catat suhu ibu pada kartu yang disediakan oleh instruktur KBA ibu
2. Pakai catatan suhu pada kartu tersebut untuk 10 hari pertama dari siklus haid ibu untuk menentukan suhu tertinggi dari suhu yang normal, rendah (misalnya catatan suhu harian pada pola tertentu tanpa suatu kondisi yang luar biasa). Abaikan setiap suhu tinggi yang disebabkan oleh demam atau gangguan lain.
3. Tarik garis pada 0,05-0,1oC diatas suhu tertinggi dari suhu 10 hari tersebut ini dinamakan garis pelindung (coverline) atau garis suhu
4. Masa tak subur mulai pada sore setelah hari ketiga berturut-turut suhu berada diatas garis pelindung tersebut (aturan perubahan suhu)


Contoh kode yang dipakai untuk mencatat kesuburan :
-          Pakai tanda * atau merah untuk menendakan perdarahan
-          Pakai huruf  K atau hijau untuk menandakan perasaan kering
-          Gambar suatu tanda (L) atau biarkan kosong untuk memperlihatkan lender subur yang basah, jernih, licin dan mulur
-          Pakai huruf L atau warna kuning untuk memperlihatkan lendir tak subur yang kental, keruh dan lengket
-          Ibu dapat mengenali masa subur ibu dengan mengukur suhu badan secara teliti dengan thermometer khusus yang bias mencatat perubahan suhu sampai 0,1oC untuk mendeteksi, bahkan suatu perubahan kecil suhu tubuh anda

Untuk Kontrasepsi / Menghindari Kehamilan
-          Lendir mungkin berubah pada hari yang sama, periksa lendir setiap kali kebelakang dan sebelum tidur, kecuali ada perasaan sangat basah waktu siang. Setiap malam sebelum tidur, tentukan tingkat yang paling subur (lihat kode diatas) dan beri tanda pada catatan ibu pada kode yang sesuai
-          Pantang senggama untuk paling sedikit suatu siklus sehingga ibu akan kenali hari-hari lendir, mengenali pola kesuburan dan pola dasar ketidak suburan ibu dengan bimbingan pelatih ? guru KBA
-          Hindari senggama pada waktu haid, hari-hari ini tidak aman, pada siklus pendek ovulasi dapat terjadi pada hari-hari haid
-          Pada hari kering setelah haid, aman untuk bersenggama selang satu malam (aturan selang-seling). Ini akan menghindari ibu bingung dengan cairan sperma dan lendir
-          Segera setelah ada lendir jenis apa juga atau perasaan basah muncul, hindari senggama atau kontak seksual. Hari-hari lendir, terutama Hari-hari lendir subur, adalah tak aman (aturan awal jika hari basah, ibu akan memperoleh bayi)
-          Tandai hari terakhir dengan lendir jernih, licin dan mulur dengan tanda X. Ini adalah hari puncak ; ini adalah hari ovulasi dan adalah hari paling subur
-          Setelah hari puncak, hindari senggama untuk 3 hari berikut siang dan malam. Hari-hari ini adalah tidak aman (aturan puncak). Mulai dari pagi hari ke empat setelah kering, ini adalah hari-hari aman untuk bersenggama sampai hari haid berikutnya bila ingin menghindari kehamilan
-          Pada siklus yang tidak teratur seperti pasca persalinan atau pramenopause maka perlu memperhatikan (pola dasar ketidak suburan) dimana ada waktu 1-2 hari subur yang menyeling diantara hari-hari tak subur. Ibu harus mengamati perubahan ini dan bila PDTS sudah pulih kembali dan berlangsung minimal 3 hari berturut-turut tanpa perubahan maka senggama boleh dilakukan (aturan sabar menunggu)
-          Pantang senggama mulai dari awal haid sampai sore hari ketiga berturut-turut. Setelah suhu berada diatas garis pelindung (cover line). Masa pantang pada aturan perubahan suhu lebih panjang pemakaian MOB

Untuk Konsepsi Mencapai Kehamilan
-          Untuk bersenggama pada setiap siklus pada hari-hari terdapat lendir yang terasa mulur, basah dan licin

Catatan :
-          Jika salah satu dari 3 suhu dibawah garis perlindungan (cover line) selam perhitungan 3 hari berturut-turut suhu tercatat diatas garis pelindung sebelum memulai senggama
-          Ketika mulai masa tak subur, tidak perlu untuk mencatat suhu basal ibu. Ibu dapat berhenti mencatat sampai haid berikut mulai dan bersenggama sampai hari pertama haid berikutnya.  


BAB III
PENUTUP

3.1    Kesimpulan
Suhu basal yaitu suhu yang diukur di waktu pagi segera sesudah bangun tidur dan sebelum melakukan aktivitas apa-apa
Cara ini merupakan cara masa aman. Menjelang ovulasi suhu basal badan akan turun kurang lebih 24 jam sesudah ovulasi suhu basal badan akan naik lagi sampai lebih tinggi daripada suhu sebelum ovulasi. Fenomena ini dapat digunakan untuk menentukan saat ovulasi
Gambar metode suhu basal berbentuk kurva. Suhu basal dapat ditentukan
1.      Apakah siklus ovulasi
2.      Pada hari ke berpa terjadi ovulasi
3.      Hari-hari yang subur dan tidak subur
4.      Apakah terjadi kehamilan
Metode ini dilakukan setiap hari sehabis siklus haid. Sampai 1 bulan penuh hingga dating siklus haid.
Kebanyakan yang menggunakan metode suhu basal gagal dikarenakan metode ini alamiah dengan cara mengurangi sperma masuh sehingga tidak terjadi pembuahan karena senggama yang terputus-putus

3.2    Saran
-          Metode ini jarng berhasil untuk menghindari kehamilan dan gunkanlah alat kontrasepsi yang sesuai dengan kebutuhan seseorang dengan cara konsultasi terlebih dahulu
-          Apabila menggunakan metode ini harus membicarakan terlebih dahulu dengan pasangannya


Identifikasi Masa Subur dengan Pengamatan Lendir Serviks
Metode identifikasi masa subur dengan pengamatan lendir serviks juga disebut metode Billings, sesuai dengan nama orang yang pertama kali mengenalkannya yaitu pasangan dr  Evelyn dan John Billings. Metode ini akurat bila digunakan sendirian, namun bila dikombinasikan dengan metode lain (misalnya pengamatan serviks) dapat lebih akurat lagi.
Billings membedakan tahap-tahap perubahan konsistensi lendir sebagai berikut:
• Tahap 1 : segera setelah menstruasi, vagina kering karena tingkat estrogen yang rendah.
• Tahap 2 : sebelum ovulasi, lendir semakin banyak dan kental
• Tahap 3 : selama ovulasi, vagina paling basah. Lendir serviks kental, cerah dan Anda mungkin dapat membuat benang 1-3 cm dari lendir di antara dua jari Anda. Fase ini berlangsung 2-3 hari dan merupakan masa paling subur.
• Tahap 4 : setelah ovulasi, jumlah lendir berkurang
• Tahap 5 :  sebelum perdarahan berikutnya, vagina akan kering lagi. Lendir akan lebih encer, seperti air.
Masa subur berakhir pada pagi hari keempat setelah hari puncak, yaitu hari di mana lendir memiliki kualitas terbaik.  Pada sekitar 7% dari siklus, dua atau lebih hari puncak dapat diamati. Oleh karena itu,  Anda dianjurkan untuk tetap memantau setiap hari dari hari puncak sampai 4-7 hari sesudahnya.
Cara terbaik untuk memeriksa konsistensi lendir adalah di malam hari. Jangan  melakukannya setelah hubungan seksual, karena sperma dan pelumas vagina mempengaruhi konsistensi lendir. Infeksi bakteri juga dapat mengubah konsistensi lendir sehingga menyulitkan interpretasi. Bila Anda mengalami keputihan atau infeksi bakteri, gunakan metode lain untuk melengkapi.

Minggu, 24 Juni 2012

Infeksi Nifas

Defenisi
______
Infeksi nifas adalah infeksi bakteri pada traktus genitalia, terjadi sesudah melahirkan, ditandai kenaikan suhu sampai 38 derajat selsius atau lebih selama 2 hari dalam 10 hari pertama pasca persalinan, dengan mengecualikan 24 jam pertama.
Etiologi
______
Organisme yang menyerang bekas implantasi plasenta atau laserasi akibat persalinan adalah penghuni normal serviks dan jalan lahir, mungkin juga dari luar. Biasanya lebih dari satu spesies. Kuman anaerob adalah kokus gram positif (peptostreptokok, peptokok, bakteriodes dan clostridium). Kuman aerob adalah berbagai macam gram positif dan E. coli. Mikoplasma dalam laporan terakhir mungkin memegang peran penting sebagai etiologi infeksi nifas.
Faktor Predisposisi
_________________
Faktor predisposisi infeksi nifas, yaitu :
- Semua keadaan yang dapat menurunkan dayaa tahan tubuh, seperti perdarahan
yang banyak, pre eklampsia; juga infeksi lain seperti pneumonia, penyakit
jantung, dsb.
- Partus lama, terutama partus dengan ketuuban pecah lama.
- Tindakan bedah vaginal yang menyebabkan  perlukaan jalan lahir.
- Tertinggalnya sisa plasenta, selaput kettuban dan bekuan darah.
Manifestasi Klinis
________________
Infeksi nifas dapat dibagi atas 2 golongan, yaitu :
1. Infeksi yang terbatas pada perineum, vulva, vagina, serviks, dan endometrium.
2. Penyebaran dari tempat-tempat tersebut melalui vena-vena, jalan limfe dan
permukaan endometrium.
Infeksi perineum, vulva, vagina, dan serviks :
- Gejalanya berupa rasa nyeri dan panas paada tempat infeksi, kadang-kadang perih
saat kencing.
- Bila getah radang bisa keluar, biasanya  keadaannya tidak berat, suhu sekitar 38
derajat selsius dan nadi dibawah 100 per menit. Bila luka yang terinfeksi, tertutup
jahitan dan getah radang tidak dapat keluar, demam bisa naik sampai 39-40
derajat selsius, kadang-kadang disertai menggigil.
Endometritis :
- Kadang-kadang lokia tertahan dalam uteruus oleh darah, sisa plasenta dan selaput
ketuban yang disebut lokiometra dan dapat menyebabkan kenaikan suhu.
- Uterus agak membesar, nyeri pada perabaaan dan lembek.
Septikemia :
- Sejak permulaan, pasien sudah sakit dan  lemah.
- Sampai 3 hari pasca persalinan suhu meniingkat dengan cepat, biasanya disertai
menggigil.
- Suhu sekitar 39-40 derajat selsius, keaddaan umum cepat memburuk, nadi cepat
(140-160 kali per menit atau lebih).
- Pasien dapat meninggal dalam 6-7 hari paasca persalinan.
Piemia :
- Tidak lama pasca persalinan, pasien sudaah merasa sakit, perut nyeri dan suhu
agak meningkat.
- Gejala infeksi umum dengan suhu tinggi sserta menggigil terjadi setelah kuman
dengan emboli memasuki peredaran darah umum.
- Ciri khasnya adalah berulang-ulang suhu  meningkat dengan cepat disertai
menggigil lalu diikuti oleh turunnya suhu.
- Lambat laun timbul gejala abses paru, pnneumonia dan pleuritis.
Peritonitis :
- Pada peritonotis umum terjadi peningkataan suhu tubuh, nadi cepat dan kecil, perut
kembung dan nyeri, dan ada defense musculaire.
- Muka yang semula kemerah-merahan menjadii pucat, mata cekung, kulit muka
dingin; terdapat fasies hippocratica.
- Pada peritonitis yang terbatas didaerah  pelvis, gejala tidak seberat peritonitis
umum.
- Peritonitis yang terbatas : pasien demamm, perut bawah nyeri tetapi keadaan
umum tidak baik.
- Bisa terdapat pembentukan abses.
Selulitis pelvik :
- Bila suhu tinggi menetap lebih dari satuu minggu disertai rasa nyeri di kiri atau
kanan dan nyeri pada pemeriksaan dalam, patut dicurigai adanya selulitis pelvika.
- Gejala akan semakin lebih jelas pada perrkembangannya.
- Pada pemeriksaan dalam dapat diraba tahaanan padat dan nyeri di sebelah uterus.
- Di tengah jaringan yang meradang itu bissa timbul abses dimana suhu yang mula-
mula tinggi menetap, menjadi naik turun disertai menggigil.
- Pasien tampak sakit, nadi cepat, dan nyeeri perut.
Diagnosis
_______
Untuk penegakan diagnosa diperlukan pemeriksaan seksama. Perlu diketahui apakah infeksi terbatas pada tempat masuknya kuman ke dalam badan atau menjalar keluar ke tempat lain. Pasien dengan infeksi meluas tampak sakit, suhu meningkat, kadang-kadang menggigil, nadi cepat dan keluhan lebih banyak.
Jika fasilitas ada, lakukan pembiakan getah vagina sebelah atas dan pada infeksi yang berat diambil darah untuk maksud yang sama. Usaha ini untuk mengetahui etiologi infeksi dan menentukan pengobatan antibiotik yang paling tepat.
Diagnosis Banding
_______________
Radang saluran pernapasan (bronkitis, pneumonia, dan sebagainya), pielonefritis, dan mastitis.
Penatalaksanaan
_____________
Pencegahan infeksi nifas :
- Anemia diperbaiki selama kehamilan. Beriikan diet yang baik. Koitus pada
kehamilan tua sebaiknya dilarang.
- Membatasi masuknya kuman di jalan lahir  selama persalinan. Jaga persalinan
agar tidak berlarut-larut. Selesaikan persalinan dengan trauma sesedikit
mungkin. Cegah perdarahan banyak dan penularan penyakit dari petugas dalam
kamar bersalin. Alat-alat persalinan harus steril dan lakukan pemeriksaan hanya
bila perlu dan atas indikasi yang tepat.
- Selama nifas, rawat higiene perlukaan jaalan lahir. Jangan merawat pasien dengan
tanda-tanda infeksi nifas bersama dengan wanita sehat yang berada dalam masa
nifas.
Penanganan infeksi nifas :
- Suhu harus diukur dari mulut sedikitnya  4 kali sehari.
- Berikan terapi antibiotik.
- Perhatikan diet.
- Lakukan transfusi darah bila perlu.
- Hati-hati bila ada abses, jaga supaya naanah tidak masuk ke dalam rongga
perineum.
Prognosis
_______
Prognosis baik bila diatasi dengan pengobatan yang sesuai. Menurut derajatnya, septikemia merupakan infeksi paling berat dengan mortalitas tinggi, diikuti peritonitis umum dan piemia.

Sumber :
Kapita Selekta Kedokteran. Editor Mansjoer Arif (et al.) Ed. III, cet. 2. Jakarta : Media Aesculapius. 1999.

Dampak Anemia Terhadap Ibu Hamil dan Janin

Masa kehamilan merupakan masa dimana tubuh sangat membutuhkan asupan makan yang maksimal baik untuk jasmani maupun rohani (selalu rileks dan tidak stress). Di masa-masa ini pula, wanita hamil sangat rentan terhadap menurunnya kemampuan tubuh untuk bekerja secara maksimal.
Wanita hamil biasanya sering mengeluh, sering letih, kepala pusing, sesak nafas, wajah pucat dan berbagai macam keluhan lainnya. Semua keluhan tersebut merupakan indikasi bahwa wanita hamil tersebut sedang menderita anemia pada masa kehamilan. Penyakit terjadi akibat rendahnya kandungan hemoglobin dalam tubuh semasa mengandung. Anemia ini secara sederhana dapat kita artikan dengan kurangnya sel-sel darah merah di dalam darah daripada biasanya.
Anemia dalam kehamilan ialah suatu kondisi ibu dengan kadar haemoglobin dibawah 11 gr % terutama pada trimester I dan trimester ke III. Kadar Hb yang normal untuk wanita hamil trimester akhir minimal 10,5 g/dL. Jika kurang, disebut anemia. Pada wanita tidak hamil, kadar normal Hb adalah 12-16 g/dL
Ibu Hamil Rentan Anemia.
Anemia dalam masa kehamilan merupakan hal yang sering terjadi. World Health Organization (WHO) melaporkan bahwa 35-75% perempuan pada negara berkembang dan 18% perempuan pada negara maju mengalami anemia dalam masa kehamilan.
Anemia dalam kehamilan dapat dibagi menjadi dua yaitu:
1. Anemia akibat perubahan yang normal terjadi dalam kehamilan
2. Anemia akibat adanya hal yang tidak normal.
Mengapa anemia dapat timbul tanpa adanya abnormalitas selama masa kehamilan? Karena selama kehamilan, jumlah plasma ibu meningkat sampai 50% (sekitar 1000 cc). Jumlah sel darah juga meningkat, tapi hanya 25% dan baru timbul pada kehamilan akhir. Hal inilah yang menyebabkan kadar hemoglobin merosot.
Penyebab anemia yang paling sering pada kehamilan selain anemia fisiologis yang telah dijelaskan di atas adalah anemia defisiensi besi. Kekurangan zat gizi yang satu ini merupakan penyebab 75% kasus anemia dalam kehamilan. Angka kejadiannya pada trimester pertama hanya 3-9%, dan meningkat 16-55% pada trimester ketiga. Biasanya anemia jenis ini terjadi pada ibu yang mengalami mual dan muntah yang berlebihan atau memiliki penyakit kronik.
Total simpanan besi tubuh pada perempuan tidak hamil adalah 2,2 g dan jumlah ini meningkat 3,2 g pada ibu hamil. Sekitar 500-600 mg di antaranya digunakan untuk membentuk sel darah merah, dan 300 mg di antaranya digunakan oleh janin.
Pada ibu hamil dengan simpanan zat besi yang cukup, kebutuhan zat besi harian adalah 27 mg per hari. Berbeda dengan ibu yang tidak hamil, yaitu hanya membutuhkan 18 mg per hari. Kebutuhan yang tinggi ini berusaha dicapai oleh tubuh dengan cara meningkatkan kapasitas penyerapan besi di usus. Selama kehamilan, usus dapat menyerap besi 40% lebih banyak. Namun, penelitian menunjukkan bahwa ibu hamil sangat sulit mengejar kebutuhan besi melalui asupan makanan saja, terutama setelah memasuki paruh akhir kehamilan. Bahkan perempuan yang sehat pun seringkali tidak memiliki simpanan besi yang cukup untuk menunjang kebutuhan selama kehamilan.
Anemia akibat defisiensi besi perlu dibedakan dengan anemia akibat perubahan fisiologis. Caranya adalah dengan memeriksakan kadar simpanan besi yaitu ferritin dan kadar besi dalam darah yaitu serum iron. Kadar serum iron dan ferritin yang rendah jelas menggambarkan keadaan defisiensi besi. Namun terkadang, defisiensi besi belum sampai menyebabkan simpanan besi tubuh berkurang sehingga yang terlihat dalam pemeriksaan adalah kadar serum iron yang turun. Jika pasien minum suplementasi besi beberapa hari sebelum pemeriksaan pun, kadar serum iron dapat terlihat normal. Oleh karena itu, diskusikanlah hasil pemeriksaan dengan dokter untuk mendapatkan interpretasi yang benar.
Untuk mencegah keadaan defisiensi besi selama kehamilan, WHO merekomendasikan suplementasi besi 60 mg/hari yang dimulai sesegera mungkin setelah kehamilan diketahui dan diberikan sepanjang masa kehamilan. Jadi, mulailah tingkatkan asupan besi Anda dan sertakan suplementasi untuk mencegah kekurangan besi.
PENYEBAB ANEMIA
Anemia pada kehamilan disebabkan :
• Meningkatnya kebutuhan zat besi untuk pertumbuhan janin.
• Kurangnya asupan zat besi pada makanan yang dikonsumsi ibu hamil
• Pola makan ibu terganggu akibat mual selama kehamilan
• Adanya kecenderungan rendahnya cadangan zat besi (Fe) pada wanita akibat persalinan sebelumnya dan menstruasi.
GEJALA ANEMIA
Gejala yang umum timbul adalah berdebar-debar, pucat, bernafas lebih cepat, cepat lelah, dan sakit kepala, rasa lemah, letih, pusing, kurang nafsu makan, menurunnya kebugaran tubuh dan gangguan penyembuhan luka.
DAMPAK ANEMIA PADA WANITA HAMIL
Efek anemia bagi ibu dan janin bervariasi dari ringan sampai berat. Bila kadar hemoglobin lebih rendah dari 6 g/dL, maka dapat timbul komplikasi yang signifikan pada ibu dan janin. Kadar hemoglobin serendah itu tidak dapat mencukupi kebutuhan oksigen janin dan dapat menyebabkan gagal jantung pada ibu. Beberapa penelitian juga menemukan hubungan antara anemia ibu pada trimester satu dan dua dengan kelahiran prematur (kurang dari 37 minggu).
Selain itu anemia pada ibu hamil juga menyebabkan hambatan pada pertumbuhan janin baik sel tubuh maupun sel otak, Abortus, lamanya waktu partus karena kurang daya dorong rahim, pendarahan post – partum, rentan infeksi, rawan dekompensasi cordis pada penderita dengan Hb kurang dari 4 g – persen.
Hipoksia akibat anemia dapat menyebabkan shock bahkan kematian ibu saat persalinan, meskipun tak disertai pendarahan, kematian bayi dalam kandungan, kematian bayi pada usia sangat muda serta cacat bawaan, dan anemia pada bayi yang dilahirkan.
DIAGNOSA
Diagnosis Anemia pada ibu hamil biasanya ditegaskan dan dapat diketahui melalui pemeriksaan darah atau kadar hemoglobin (Hb)
PENANGANAN
Selain terapi obat penanganannya dapat dilakukan dengan terapi diet. Untuk memenuhi asupan zat besi, tingkatkan konsumsi bahan makanan tinggi zat besi (Fe) misalnya makanan hewani, kacang-kacangan, dan sayuran berwarna hijau tua. Defisiensi besi bukan satu-satunya penyebab anemia, tetapi apabila prevalensi anemia tinggi, defisiensi besi biasanya dianggap sebagai penyebab yang paling dominan. Pertimbangan itu membuat suplementasi tablet besi folat selama ini dianggap sebagai salah satu cara yang sangat bermanfaat dalam mengatasi masalah anemia.
Anemia dapat diatasi dengan meminum tablet besi atau Tablet Tambah Darah (TTD). Kepada ibu hamil umumnya diberikan sebanyak satu tablet setiap hari berturut-turut selama 90 hari selama masa kehamilan. TTD mengandung 200 mg ferrosulfat, setara dengan 60 miligram besi elemental dan 0.25 mg asam folat. Pada beberapa orang, pemberian preparat besi ini mempunyai efek samping seperti mual, nyeri lambung, muntah, kadang diare, dan sulit buang air besar. Agar tidak terjadi efek samping dianjurkan minum tablet setelah makan pada malam hari.
ANGKA KECUKUPAN BESI (Fe)
Bayi : 3–5mg
Balita : 8–9mg
Anaksekolah : 10mg
Remaja laki–laki : 14–17mg
Remaja perempuan : 14–25mg
Dewasa laki–laki : 13mg
Dewasa perempuan : 14–26mg
Ibu hamil : +20mg
Ibu menyusui : +2mg
Dari beberapa sumber
http://burtonator.files.wordpress.com/2012/04/anemia.jpgCiutkan pos ini